Kasus Korupsi Sapi Hibah Karanganyar: Pelaku di Balik Jeruji
Kasus korupsi sapi hibah Karanganyar telah menemui babak baru dengan ditahannya pelaku di balik jeruji besi. Seorang pria berinisial TM (43), warga Jaten, Karanganyar, kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya terkait dugaan penyelewengan bantuan 20 ekor sapi senilai Rp 269,5 juta dari Kementerian Pertanian. Kasus ini menjadi sorotan karena merugikan negara dan mencederai kepercayaan masyarakat terhadap program bantuan pemerintah.
Kronologi kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya penyimpangan dalam penyaluran bantuan sapi hibah. Setelah melakukan penyelidikan intensif sejak November 2024, Polres Karanganyar menetapkan TM sebagai tersangka tunggal. Modusnya terungkap, di mana pelaku diduga memanipulasi data kelompok ternak fiktif bernama Maju Terus untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Alih-alih menyerahkan seluruh sapi kepada kelompok penerima, TM justru menjual sebagian besar hewan hibah. Sebanyak 11 ekor sapi dijual ke wilayah Purwodadi dengan harga yang jauh di bawah pasaran, hanya sekitar Rp 1 jutaan per ekor, dengan alasan sapi tersebut sakit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sementara tujuh ekor sapi lainnya disewakan dengan sistem bagi hasil tanpa izin dari dinas terkait, dan dua ekor sapi dilaporkan mati karena tidak terawat.
Ironisnya, TM yang pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPRD pada Pemilu 2019, memanfaatkan koneksi politik untuk mendapatkan informasi mengenai program hibah ini. Namun, niat baik pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan peternak justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Uang hasil penjualan sapi diduga digunakan oleh pelaku untuk keperluan pribadi.
Akibat perbuatannya, TM dijerat dengan pasal berlapis Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dengan ancaman hukuman minimal lima tahun penjara. Polisi juga berupaya untuk memulihkan kerugian negara akibat tindakan korupsi ini. Kasus korupsi sapi hibah Karanganyar ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan ketat dalam setiap program bantuan pemerintah agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Polisi juga tengah menelusuri kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Masyarakat diharapkan proaktif melaporkan jika mengetahui informasi terkait korupsi dana bantuan lainnya