Pelibatan Brimob dalam Penegakan Hukum: Mendukung Tugas Polri Lainnya
Korps Brigade Mobil (Brimob) merupakan unit elite Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang kerap menjadi ujung tombak dalam berbagai operasi. Pelibatan Brimob dalam penegakan hukum tidak hanya terbatas pada tugas-tugas berisiko tinggi seperti penanggulangan terorisme, tetapi juga meliputi dukungan krusial bagi unit-unit Polri lainnya. Kehadiran Brimob seringkali menjadi penentu keberhasilan operasi yang membutuhkan kekuatan, keahlian khusus, dan respons cepat.
Salah satu bentuk utama pelibatan Brimob dalam penegakan hukum adalah dukungan dalam penggerebekan dan penangkapan pelaku kejahatan kelas kakap. Ketika tim Reserse Kriminal (Reskrim) atau Narkoba menghadapi target yang berpotensi memiliki persenjataan atau melawan secara fisik, personel Brimob dengan kemampuan tempur dan perlengkapan khusus seringkali dikerahkan untuk membantu mengamankan lokasi dan melumpuhkan target. Hal ini meminimalkan risiko bagi petugas lain dan memastikan operasi berjalan aman. Misalnya, dalam penggerebekan pabrik narkoba ilegal di sebuah kawasan industri pada 10 Mei 2025, tim gabungan Satuan Reserse Narkoba dan satu peleton Brimob berhasil mengamankan puluhan kilogram barang bukti dan menangkap tiga tersangka tanpa perlawanan berarti.
Selain itu, pelibatan Brimob juga terlihat dalam pengamanan objek vital dan fasilitas negara yang rentan terhadap ancaman. Mereka bertugas menjaga keamanan kompleks pemerintahan, bank, pusat energi, atau infrastruktur penting lainnya dari potensi serangan atau sabotase. Tugas ini membutuhkan kesiapsiagaan tinggi dan kemampuan respons cepat terhadap setiap ancaman. Brimob juga seringkali memberikan dukungan pengamanan dalam proses eksekusi lahan atau penggusuran yang berpotensi menimbulkan konflik sosial, memastikan proses berjalan tertib sesuai hukum.
Dukungan teknis dan spesialisasi lain juga menjadi bagian dari pelibatan Brimob. Unit Gegana, misalnya, kerap diminta bantuan oleh unit lain untuk melakukan sterilisasi area dari bahan peledak sebelum acara besar, atau menangani temuan benda mencurigakan. Kemampuan SAR (Search and Rescue) Brimob juga sering dimanfaatkan untuk mencari barang bukti di medan sulit atau melakukan evakuasi korban dalam kasus-kasus kriminal yang kompleks. Pada sebuah kasus penculikan yang berakhir dengan penemuan korban di dasar jurang pada 23 April 2025, tim SAR Brimob berhasil mengevakuasi korban dan mengumpulkan bukti penting dari lokasi yang sulit dijangkau.
Secara keseluruhan, pelibatan Brimob dalam penegakan hukum adalah bentuk sinergi yang esensial di lingkungan Polri. Kemampuan mereka yang terlatih, dilengkapi dengan peralatan canggih, menjadi kekuatan tambahan yang vital, memastikan setiap tugas penegakan hukum dapat dijalankan dengan efektif, aman, dan profesional.