Bukan Sekadar Penjaga Hukum: Kisah Polisi Humanis yang Mengubah Stigma Negatif

Admin/ September 24, 2025/ Polisi

Sering kali, sosok polisi hanya dipandang sebagai penegak hukum yang tegas dan berjarak dengan masyarakat. Namun, di balik seragamnya, banyak anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang menunjukkan sisi humanis, membuktikan bahwa mereka lebih dari sekadar penjaga hukum. Kisah polisi humanis ini perlahan tapi pasti mengubah stigma negatif, membangun jembatan kepercayaan dengan masyarakat, dan menunjukkan bahwa tugas utama mereka adalah melayani dan mengayomi. Kisah-kisah polisi humanis ini menjadi inspirasi dan cerminan dari transformasi Polri menjadi institusi yang lebih dekat dengan rakyat.

Salah satu contoh inspiratif dari polisi humanis adalah Bripka Asep, seorang anggota Bhabinkamtibmas di sebuah desa di Jawa Barat. Selain menjalankan tugas patroli dan keamanan, Bripka Asep secara sukarela mengajar anak-anak mengaji dan membantu warga lansia menyeberang jalan. Ia bahkan mendirikan perpustakaan mini di pos kamlingnya, agar anak-anak desa bisa memiliki akses buku bacaan. “Saya ingin masyarakat merasa nyaman dan melihat kami sebagai bagian dari keluarga. Kepercayaan itu tidak bisa didapat dari paksaan, tapi dari ketulusan,” ujar Bripka Asep pada hari Senin, 22 September 2025. Sikap seperti ini adalah bukti nyata bahwa polisi humanis hadir di tengah masyarakat.

Selain itu, banyak polisi humanis yang berinisiatif membantu masyarakat yang kesulitan. Pada hari Selasa, 23 September, Kompol Budi Santoso dari Polres Metro Jakarta Selatan viral di media sosial setelah fotonya membantu seorang ibu paruh baya mendorong gerobak dagangannya yang macet. Aksi spontan ini mendapat pujian luas dari warganet. “Kami hanya menjalankan tugas, yaitu melayani masyarakat,” kata Kompol Budi. Tindakan-tindakan sederhana ini memiliki dampak besar dalam membangun citra positif dan menunjukkan bahwa mereka peduli.

Pimpinan Polri juga terus mendorong agar setiap anggotanya menumbuhkan jiwa humanis. Pada hari Rabu, 24 September, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Wira Satria, menyatakan bahwa setiap anggota dilatih untuk memiliki empati. “Humanis adalah bagian dari identitas kami. Kami ingin masyarakat merasa aman dan terlindungi, bukan takut,” tegasnya. Kisah-kisah polisi humanis ini menunjukkan bahwa Polri sedang bertransformasi ke arah yang lebih baik, menjadi institusi yang tidak hanya ditakuti, tetapi juga dicintai dan dipercaya oleh masyarakat.

Share this Post